Eksplorasi Etnobotani Mesi Koro Gami sebagai Warisan Kuliner Lokal Suku Lio di Desa Wolotopo Kabupaten Ende

Authors

  • Maimunah H. Daud Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Flores, Jalan Sam Ratulangi, Ende, Nusa Tenggara Timur 86318, Indonesia
  • Estevania Inggrita Mina Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Flores, Jalan Sam Ratulangi, Ende, Nusa Tenggara Timur 86318, Indonesia
  • Agnesia Aprilia Ego Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Flores, Jalan Sam Ratulangi, Ende, Nusa Tenggara Timur 86318, Indonesia
  • Lusia Herlina Navi Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Flores, Jalan Sam Ratulangi, Ende, Nusa Tenggara Timur 86318, Indonesia
  • Olivia Aprianti Mbere Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Flores, Jalan Sam Ratulangi, Ende, Nusa Tenggara Timur 86318, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.36312/biocaster.v5i3.528

Keywords:

Ethnobotanical Exploration, Mesi Koro Gami, Lio People, Local Culinary Heritage

Abstract

Mesi Koro Gami is a traditional food of the Lio people in Flores, East Nusa Tenggara, made from grated coconut roasted until dry and brown. This study aims to explore the process of making Mesi Koro Gami and the cultural values inherent in this food in the lives of the Lio people. The method used was descriptive qualitative, with data collection through interviews and direct field observations. The results show that Mesi Koro Gami has a distinctive savory taste and fragrant aroma, and is often consumed as a snack or mixed with staple foods such as sweet potatoes and corn. Besides being a daily food, Mesi Koro Gami also reflects a strong cultural heritage, demonstrating the close relationship between culinary practices and local community identity.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Adiasih, P., & Brahmana, R. K. (2015). Persepsi terhadap Makanan Tradisional Jawa Timur: Studi Awal terhadap Mahasiswa Perguruan Tinggi Swasta di Surabaya. Kinerja, 19(2), 112-125. https://doi.org/10.24002/kinerja.v19i2.538

Apriyanto, M. (2021). Buku Ajar : Kimia Pangan. Yogyakarta: Nuta Media.

Arikunto, S. (2006). Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Audra, S., Dharmono, D., & Amintarti, S. (2021). Validitas Buku Etnobotani Tumbuhan Nauclea subdita (Korth) Steud. di Kawasan Hutan Bukit Tamiang Kabupaten Tanah Laut. Wahana-Bio: Jurnal Biologi dan Pembelajarannya, 13(1), 1-10. https://doi.org/10.20527/wb.v13i1.8545

Badan Ketahanan Pangan. (2018). Petunjuk Teknis Pengembangan Pangan Lokal (PTPPL) Tahun 2019. Jakarta: Kementerian Pertanian Republik Indonesia.

Camelia, A., Afriyansyah, B., & Juairiah, L. (2019). Studi Etnobotani Tanaman Pangan Suku Jerieng di Kecamatan Simpang Teritip, Kabupaten Bangka Barat. Ekotonia: Jurnal Penelitian Biologi, Botani, Zoologi dan Mikrobiologi, 4(1), 12-17. https://doi.org/10.33019/ekotonia.v4i1.1010

Dewi, S. K. (2008). Pembuatan Produk Nasi Singkong Instan Berbasis Fermented Cassava Flour sebagai Bahan Pangan Pokok Alternatif. Skripsi. Institut Pertanian Bogor.

Harsana, M., Rinawati, W., & Fauziah, A. (2023). Inventarisasi Makanan Tradisional dalam Menunjang Pengembangan Wisata Kuliner. JPPI (Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia), 9(1), 81-86. https://doi.org/10.29210/020221974

Lubis, E. (2021). Konsep Hukum Biodiversitas dalam Dunia Digital (Fondasi Teoritik Pengembangan Hukum Lingkungan Indonesia Berbasis Biodiversitas). Jurnal Hukum Jurisdictie, 3(2), 133-144. https://doi.org/10.34005/jhj.v3i2.54

Maharani, B. A., Ate, P. R., Saputri, V., & Gustiana, Y. (2020). Gizi dalam Reproduksi. Makalah. Universitas Muhammadiyah Mataram.

Mardiatmoko, G., & Ariyanti, M. (2018). Produksi Tanaman Kelapa (Cocos nucifera L.). Ambon: Badan Penerbit Fakultas Pertanian Universitas Pattimura.

Ningrum, S. (2017). Etnobotani Kelapa (Cocos nucifera) pada Masyarakat Desa Sungai Itik Kecamatan Sadu Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Artikel Ilmiah. Universitas Jambi.

Nuraini, N. (2018). Studi Etnobotani Bahan Makanan Tradisional oleh Masyarakat Desa Jernih Kecamatan Air Hitam Kabupaten Sarolangun. Artikel Ilmiah. Universitas Jambi.

Purnomo, A. D., Tamrin, T., & Muzakar, M. Z. (2023). Pengaruh Suhu dan Lama Penyangraian Kelapa Parut terhadap Organoleptik dan Fisikokimia Minyak Kelapa. Jurnal Riset Pangan, 1(2), 117-127.

Rahmi, S., Safrizal, S., Yusmanizar, Y., & Susanti, D. (2021). Pembuatan Kelapa Parut Kering (Desiccated Coconut) di PT. Rejeki Bersamah, Kabupaten Simeulue. Jurnal Teknologi Pengolahan Pertanian, 3(2), 27-34. https://doi.org/10.35308/jtpp.v3i2.4657

Rokhmah, L. N., Setiawan, R. B., Purba, D. H., Anggraeni, N., Suhendriani, S., Faridi, A., Hapsari, M. W., Kristianto, Y., Hasanah, L. N., Argaheni, N. B., Anto, A., Handayani, T., & Rasmaniar, R. (2022). Pangan dan Gizi. Medan: Yayasan Kita Menulis.

Saadah, M., Nurdiana, N., & Wahyudiati, D. (2016). Uji Kadar Zat Warna (β-karoten) pada Cabe Merah (Capsicum annum Linn) sebagai Pewarna Alami. Jurnal Biota: Biologi dan Pendidikan Biologi, 9(1), 86-95. https://doi.org/10.20414/jb.v9i1.40

Safnowandi, S. (2022). Pemanfaatan Vitamin C Alami sebagai Antioksidan pada Tubuh Manusia. Biocaster : Jurnal Kajian Biologi, 2(1), 1-8. https://doi.org/10.36312/bjkb.v2i1.43

Silalahi, M., Nisyawati, N., & Anggraeni, R. (2018). Studi Etnobotani Tumbuhan Pangan yang Tidak Dibudidayakan oleh Masyarakat Lokal Sub-Etnis Batak Toba, di Desa Peadungdung Sumatera Utara, Indonesia. Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (JPSL), 8(2), 241-250. https://doi.org/10.29244/jpsl.8.2.241-250

Sugiyono, S. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: CV. Alfabeta.

Syahrial, S., Badollahi, M. Z., & Winowatan, W. J. (2022). Gastronomi Implementasi Kudapan Tradisional Bugis pada Industri Perhotelan. Makassar: Politeknik Pariwisata Makassar.

Downloads

Published

2025-07-31

How to Cite

Daud, M. H., Mina, E. I., Ego, A. A., Navi, L. H., & Mbere, O. A. (2025). Eksplorasi Etnobotani Mesi Koro Gami sebagai Warisan Kuliner Lokal Suku Lio di Desa Wolotopo Kabupaten Ende. Biocaster : Jurnal Kajian Biologi, 5(3), 497–507. https://doi.org/10.36312/biocaster.v5i3.528

Issue

Section

Articles

Most read articles by the same author(s)