Kompetensi Guru IPA yang Diperlukan untuk Membelajarkan Sains di Indonesia

Authors

  • Yusran Khery Program Studi Doktor Pendidikan IPA, Pascasarjana, Universitas Mataram, Jalan Pendidikan Nomor 37, Mataram, Nusa Tenggara Barat 83125, Indonesia
  • Muhammad Sarjan Pascasarjana, Universitas Mataram, Jalan Pendidikan Nomor 37, Mataram, Nusa Tenggara Barat 83125, Indonesia
  • Baiq Asma Nufida Program Studi Pendidikan Kimia, Fakultas Sains, Teknik, dan Terapan, Universitas Pendidikan Mandalika, Jalan Pemuda Nomor 59A, Mataram, Nusa Tenggara Barat 83125, Indonesia
  • Sukainil Ahzan Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Sains, Teknik, dan Terapan, Universitas Pendidikan Mandalika, Jalan Pemuda Nomor 59A, Mataram, Nusa Tenggara Barat 83125, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.36312/pjipst.v2i4.121

Keywords:

Science, Competency, Science Educator.

Abstract

Teacher competencies consist of pedagogical, personality, social, and professional competencies. Science educators must be able to encourage students to become lifelong students who are competent, have character, and behave in accordance with the values of Pancasila, have the competence to become democratic citizens and become superior and productive human beings, and be able to participate in sustainable and resilient global development in facing various challenges. So that to be able to integrate these values into science learning, the conception of these four competencies for science educators must be reformulated by considering the competencies needed for Education for Sustainable Development (ESD), Science Literacy, and strengthening the pupil profile of Pancasila. The results of this study show that pedagogical, personality, social, and professional competencies can be reformulated so that they are relevant to Education for Sustainable Development (ESD), Science Literacy, and strengthening the pupil profile of Pancasila learning. With the presence of this competency, the science teachers will have the ability to facilitate learning for Education for Sustainable Development (ESD), Scientific Literacy, and strengthening the profile of Pancasila learning. simultaneously through the science learning process.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Avvisati, F., Echazarra, A., Givord, P., & Schwabe, M. (2019). Programme for International Student Assessment (PISA). Paris: Organization for Economic Co-Operation and Development (OECD).

Anggraena, Y., Ginanto, D., Felicia, N., Andiarti, A., Herutami, I., Alhapip, L., Iswoyo, S., Hartini, Y., & Mahardika, R. L. (2022). Panduan Pembelajaran dan Asesmen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah. Jakarta: Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.

Dudung, A. (2018). Kompetensi Profesional Guru. JKKP: Jurnal Kesejahteraan Keluarga dan Pendidikan, 5(1), 9-19. https://doi.org/doi.org/10.21009/JKKP.051.02

Indriani, F. (2015). Kompetensi Pedagogik Guru dalam Mengelola Pembelajaran IPA di SD dan MI. Fenomena, 7(1), 17-28. https://doi.org/https://doi.org/10.21093/fj.v7i1.267

Jufri, A. W., Ramdani, A., & Bahtiar, I. (2018). Peningkatan Kompetensi Guru IPA Kota Mataram dalam Memfasilitasi Penguasaan Keterampilan Abad ke 21 Siswa SMP. Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA, 1(1), 1-6. https://doi.org/10.29303/jpmpi.v1i1.207

Karaarslan, G., & Teksöz, G. (2016). Integrating Sustainable Development Concept into Science Education Program is Not Enough; We Need Competent Science Teachers for Education for Sustainable Development - Turkish Experience. International Journal of Environmental & Science Education, 11(15), 8403-8424.

Khery, Y., Nufida, B. A., Suryati, S., Rahayu, S., & Aini, M. (2019). Pemahaman Mahasiswa tentang Hakikat Sains dalam Pembelajaran Menggunakan Model Pembelajaran Mobile-NOS. Prisma Sains : Jurnal Pengkajian Ilmu dan Pembelajaran Matematika dan IPA IKIP Mataram, 7(2), 169-179. https://doi.org/10.33394/j-ps.v7i2.1771

OECD. (2021). PISA 2021 Creative Thinking Framework. Paris: OECD Publishing.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru. 2017. Jakarta: Pemerintah Republik Indonesia.

Rakhmawan, A., Setiabudi, A., Mudzakir, & Ahmad. (2015). Perancangan Pembelajaran Literasi Sains Berbasis Inkuiri. JPPI : Jurnal Penelitian dan Pembelajaran IPA, 1(1), 143-152. https://doi.org/10.13140/RG.2.1.1710.9207

Rasyidi, M., & Muhsinun. (2020). Pengembangan Petunjuk Praktikum IPA Alternatif Berpendekatan Saintifik untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMP. Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan, 6(4), 732-736. https://doi.org/10.5281/zenodo.4302167

Rubini, B., Ardianto, D., Pursitasari, I. D., & Permana, I. (2016). Identify Scientific Literacy from the Science Teachers Perspective. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, 5(2), 299-303. https://doi.org/10.15294/jpii.v5i2.7689

Sufyadi, S., Harjatanaya, T. Y., Adiprima, P., Satria, M. R., Andiarti, A., & Herutami, I. (2021). Panduan Pengembangan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah (SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA). Jakarta: Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

Sumarni, W., & Kadarwati, S. (2020). Ethno-Stem Project-Based Learning: Its Impact to Critical and Creative Thinking Skills. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, 9(1), 11-21. https://doi.org/10.15294/jpii.v9i1.21754

Downloads

Published

2022-10-30

How to Cite

Khery, Y. ., Sarjan, M. ., Nufida, B. A. ., & Ahzan, S. . (2022). Kompetensi Guru IPA yang Diperlukan untuk Membelajarkan Sains di Indonesia. Panthera : Jurnal Ilmiah Pendidikan Sains Dan Terapan, 2(4), 210–225. https://doi.org/10.36312/pjipst.v2i4.121

Issue

Section

Articles

Most read articles by the same author(s)